Lima Keinginanku Yang Belum Terwujud

Tidak ada komentar
Copyright : tritunggal 

Tidak terasa bulan Desember sudah bergulir menuju pertengahan. Hujan pun sudah turun membasahi daerah tropis seperti negaraku, bahkan di beberapa daerah di Indonesia sudah terjadi banjir.

Setelah kemarin flashback sedikit ke banjir, hari ini aku tidak akan ngomongin banjir.
Menuju tahun 2019 tinggal menghitung hari saja. Detik demi detik terlewati menuju menit demi menit, lalu jam demi jam hingga seharian penuh terlewati begitu saja.

"Kok rasanya cepet ya? Tau-tau udah tanggal segini aja ", gumamku dalam hati.

Kita yang berencana, tetapi Tuhan yang menentukan. Ada beberapa keinginan di tahun 2018  yang belum terlaksana,  tetapi aku berharap tahun depan bisa segera terlaksana. Beberapa hal tersebut diantaranya,

1.  Foto bersama suami menggunakan busana adat Jawa (Jogja)  & busana pernikahan masa kolonial. 
Kami berdua berasal dari suku Jawa, lahir di tanah Jawa, sampai berumah tangga juga di tanah Jawa. Rasanya kurang pas kalau tidak memiliki sebuah foto berbusana adat Jawa (Jogja) asli setelah menikah. Dulu kami menikah tidak mengenakan baju adat Jawa karena berbagai hal, makannya setelah menikah aku ingin sekali postwedding mengenakan busana adat Jawa lengkap dengan pernak pernik khasnya.
"Ojo ngangsi wong Jowo iku ilang Jawane", begitu pesan simbah saat kami menikah dan pesan tersebut yang mendorongku ingin berfoto mengenakan busana adat Jawa.
Mengenai foto pernikahan berbusana kolonial itu sebenarnya karena aku sedang belajar tentang sejarah kolonial. Syahdu, ucapan itu selalu tercetus saat melihat foto pernikahan di masa kolonial dimana sang wanita mengenakan gaun putih dan pria mengenakan jas yang sedang tren pada masanya. Tetapi untuk berfoto seperti itu, aku mengalami kesulitan dalam menemukan gaun lawasnya.

2. Mengunjungi kota Salatiga.
Sebenarnya sudah sejak lama aku mengidam-idamkan menginjakkan kaki di kota Salatiga. Selama ini aku hanya menikmati kota tersebut melalui tulisan dan foto saja. Ditambah lagi teman-teman komunitas Roemah Toea yang sering mengunjungi 3 buah kereta jenazah di Salatiga, kan aku jadi semakin ingin ke Salatiga. Berbagai peninggalan kolonial juga terdapat di Salatiga, itu daya tarik utama kota tersebut di mataku.

Sebenarnya pada pertengahan November, teman-teman Roemah Toea mengajak kami bergabung untuk mengunjungi 3 bocah mbeling (kereta jenazah) ke Salatiga. Tetapi kami tidak bisa ikut karena sudah diminta lebih dulu untuk menyaksikan pernikahan salah satu admin Kompasianer Jogja 😁.

3. Mengecat rumah dengan warna hijau tosca. Aku sama sekali tidak menyukai warna kuning, mungkin karena menyilaukan mata atau bikin gerah karena warna kuning yang dipakai di rumah ini kuning lemon bukan kuning yang soft. Aku berencana menggantinya dengan warna hijau tosca yang  adem dan tidak menyilaukan mata.
Ngecat rumah sebenarnya hal yang tidak terlalu berat untuk dilaksanakan tetapi jika suami tidak ada waktu luang ya gimana mau ngecatnya. Kalau aku yang ngecat, nanti dipastikan tidak akan rapi hasilnya 🤣

4. Aku ingin mengoptimalkan blog pribadiku di tahun depan. 
Berbagai langkah seperti konsisten menulis dan menggunakan domain berbayar ingin segera aku wujudkan.

5. Menabung lebih banyak lagi untuk masa depan putri tercinta kami. 
Ya walaupun laju inflasi setiap tahun terus menerus terjadi, aku akan tetap menabung tetapi mungkin menabungnya tidak dalam bentuk uang.( Tumben aku mau pakai istilah laju inflasi segala 😂).

Tidak terasa malam semakin larut setelah aku menuliskan beberapa hal yang ingin aku capai sesegera mungkin. Seekor kucing garong baru saja  melongokkan kepalanya dari jendela, pertanda waktu istirahat harus segera dimulai dengan menutup jendela kamar. Sebelum tidur, aku berdoa semoga hal-hal diatas bisa segera terlaksana di tahun 2019. #2019giatmenabung 😋

Berdamai Dengan Penyesalan

Tidak ada komentar
Copyright : Tiny Buddha

Menatap layar, mengetik satu dua kata lalu dihapus lagi. Tema kali ini sukses menguras isi otak dengan cara membuatku flashback ke masa lalu. Namanya juga kehidupan, pasti ada berbagai peristiwa yang berisi penyesalan.

1. Menyesal bersekolah di SMA.

Ah masa itu adalah masa-masa dimana sesuatu yang terjadi menjadi sebuah tembok penghalang bagiku. Tembok itu memang sengaja aku bangun sendiri, agar tidak ada intervensi dari siapapun atau bahkan agresi militer dari pihak manapun.

Keputusan melanjutkan pendidikan setelah lulus SMP tidak pernah aku dapatkan, tetapi keluarga tempatku menumpanglah yang menentukan. Saat itu memang posisiku serba tidak enak, aku menumpang di tempat nenek, orang tuaku tidak punya wewenang apapun untuk memutuskan dimana aku bersekolah dan aku mendapatkan intervensi tingkat tinggi untuk melanjutkan sekolah. Aku menyesal tidak memaksakan diri melajutkan ke SMK, padahal saat itu nilaiku bisa masuk SMK.

Semenjak itu sebagai bentuk protes, aku tidak pernah serius belajar. Bahkan lebih suka membangun tembok dengan cara menenggelamkan diri di perpustakaan dan membatasi diri dalam berteman.

Ditambah saat akan duduk di kelas 2 SMA, aku tidak diberi pilihan oleh sekolah mengenai jurusan. Aku masuk ke kelas ilmu pengetahuan alam, padahal aku tidak suka. Jadi sampai sekarang aku nggak pernah ngerasain manfaatnya ngapalin tabel periodik yang isinya Aurum, Ferrum dll.

Apalagi drama sebelum aku lulus SMA juga membuatku semakin ingin cepat-cepat meninggalkan SMA tersebut. Jadi targetku saat itu yang penting lulus, nilai bahasa inggris bagus, nilai yang lainnya aku tidak peduli.

Bahkan kalau bisa sampai sekarang, aku ingin menghapus memoriku saat SMA. Kalau hapus file di memori handphone kan gampang tinggal tekan delete, tetapi menghapus file di otak kan susah. Semenjak lulus SMA sampai sekarang, aku hanya pernah berkunjung ke bekas sekolahku tersebut satu kali saja untuk legalisir ijasah.

Suatu saat aku pernah bermimpi detik-detik menuju kelulusan SMA, dan disana aku merasa lelah dengan semuanya sehingga ketika terbangun aku menangis. Seiring dengan kesadaran yang sudah kembali ke level 100%, aku baru sadar bahwa aku kan sudah melewati hal itu beberapa tahun yang lalu. Kenapa masih takut sampai menangis segala? 😂 Ah mimpi yang menakutkan.

2. Meninggalkan Teman Dekatku Semasa SD
Banjir yang melanda wilayah Dayeuhkolot-Baleendah-Bojongsoang di tahun 2004 membuatku pindah sekolah ke Kulon Progo. Saat itu komunikasi tidak semudah jaman now dan kepindahanku  tersebut terjadi secara tiba-tiba tanpa sempat berpamitan kepada seorang teman dekatku bernama Silvia.

Hanya dia yang menemaniku saat aku dibully dengan kata-kata "Niken itu Belanda" oleh teman-teman satu kelas.
Sampai saat ini aku masih berusaha mencari jejak Silvia.

Kabar terakhir yang aku dengar dari ibu adalah rumah Silvia sudah pindah, jadi aku belum bertemu Silvia sampai sekarang. Searching di internet juga susah karena SD Pasawahan X tempat kami bersekolah sudah dilebur dengan SD Pasawahan II. Semoga suatu saat aku dipertemukan dengan Silvia.

3. Salah Pilih Jurusan Saat Kuliah. 

Aku pernah berkuliah di jurusan akuntansi di sebuah kampus swasta. Jurusan ini aku pilih karena banyak yang bilang bahwa akuntansi memiliki 2 mata pisau untuk digunakan di dunia kerja.

Kenyataan yang aku dapatkan selama berkuliah adalah nilai-nilai manajemenku lebih bagus daripada akuntansi. Mungkin seharusnya aku dulu ambil jurusan manajemen seperti mbak Riana saja ya. 😁
Tetapi aku tidak memutuskan untuk pindah jurusan karena akan ada beberapa nilai mata kuliah yang tidak diakui di jurusan manajemen. Jadi ya sudah dijalani aja kuliahnya sampai selesai sambil bekerja partime.

Sampai saatnya mendekati wisuda dengan penuh kebimbangan karena IPK jeblok, aku menemui pak Tri Hendro (seorang dosen  inspiratif bagiku).
Beliau berkata, " udah nggak apa-apa ikut wisuda saja mbak Niken. Duniamu bukan disini, nggak usah lama-lama disini".

Sejak saat itu aku tidak menggunakan gelarku untuk mencari seonggok berlian 😂. Aku memilih mencari duniaku sendiri, dunia yang jauh dari hiruk pikuk akuntansi 😂.
Seandainya waktu bisa diputar kembali, mungkin aku akan memilih jurusan sejarah atau arkeologi saja. 😋

Sejujurnya sampai aku menuliskan ini, aku masih berusaha berdamai dengan diri sendiri agar penyesalan-penyesalan ini tidak lagi mengganggu kehidupanku.

5 Negara Tujuan Wisata Impianku di Belahan Bumi Lain

Tidak ada komentar
Mengunjungi negeri orang adalah satu impianku sejak kecil, bukan karena tidak bersyukur tinggal di dalam negeri sendiri tetapi karena ingin mengetahui kehidupan di belahan bumi lain. Apalagi bumi sebelah eropa timur yang jarang dijangkau media-media di Indonesia. 

Negara-negara mana aja sih yang ingin aku kunjungi? 

1. Russia
Copyright : @lvvtravel 

Sejak masa kanak-kanak, aku suka menggambar sebuah kastil dengan kubah setengah lingkaran tetapi diatasnya terdapat salib. Suatu ketika, gambar tersebut ketahuan oleh ibu, yang kemudian menyebabkan aku tidak pernah lagi menggambarnya. Tetapi ingatan tentang gambar itu sudah tercatat di dalam memoriku. Dengan keterbatasan informasi semasa remaja, aku tetap berusaha mencari negara tersebut melalui buku-buku di perpustakaan. 

Buku-buku tentang Russia tidak banyak beredar di negara ini, karena sebagian orang masih menganggap Russia itu komunis, komunis itu PKI 😂.
Padahal ideologi usang komunis sudah tidak relevan dengan jaman dan setelah adanya  "glasnot dan perestroika yang dicetuskan oleh Mikhail Gorbachev di tahun 1990" komunis sudah tidak digunakan lagi oleh Russia (yang dulu disebut Uni Soviet dan setelah glasnot- perestorika Uni soviet pun bubar, salah satu negara pecahan Uni Soviet ya ini Republik Federasi Russia). Seiring dengan perkembangan jaman, dimana google selalu diandalkan, maka mencari tau tentang Russia pun sangat mudah. 

Apalagi sejak piala dunia 2018 yang diadakan di Russia, tambah bikin ngiler ingin mengunjungi negara tersebut. Bukan hanya karena keindahan Kremlin, St.Petesrburg, Tatarstan atau Lapangan Merahnya, tetapi kehidupan di alam liar Siberia juga menarik untuk dikunjungi.


Ditambah dengan adanya kereta Trans Siberia yang menghubungkan Moskow dengan Beijing yang semakin membuat penasaran tentang Russia.


Sampai sekarang saya masih selalu melihat tentang Russia melalui akun media sosial RBTH (Russia Beyond The Headline)  yang berbahasa indonesia. 

2. Estonia
Wajah dari muka website estonia.com

Mungkin nama negara ini tidak sepopuler negara-negara lainnya di benua eropa. Negara kecil yang berbatasan dengan laut Baltik ini baru saja merdeka di tahun 90an setelah pecahnya Uni Soviet.
Sebagai negara kecil ternyata Estonia memiliki tingkat kepadatan yang rendah diantara negara-negara eropa. Bangunan-bangunan tua di kota Tallin, Estonia merupakan daya tarik utama bagiku untuk mengunjunginya. 

3. Rumania
Transilvania. Wikipedia

Negara yang terletak di semenanjung Balkan ini lebih dikenal dengan negara asal drakula. Bagaimana tidak, kastil drakula juga ditemukan di negara ini yaitu di kota Brasov yang merupakan perbatasan antara pegunungan Transilvania dan Wallacia.
Vlad Tepes III/Vlad Dracul seorang pahlawan nasional Rumania yang sering dianggap dracula. Foto : Wikipedia

Selain itu hal yang paling menarik bagiku adalah mengenal seorang pahlawan nasional Rumania bernama Vlad Tepes III (Vlad Dracul), yang sering dirumorkan oleh dunia barat sebagai tokoh antagonis drakula (apalagi ditambah membaca novelnya Bram Stroker yang berjudul Dracula). 
Foto : Visittransilvania.ro


4. Belanda
Foto : tribunnews.com

Negara yang memiliki kanal-kanal besar dengan bangunan tua ini memang sudah menjadi negara impian yang ingin aku kunjungi. Aku sangat ingin mengunjungi Tropenmuseum dan Leiden University karena disana banyak menyimpan manuskrip yang berhubungan dengan Indonesia.

5. Armenia
Kastil abad pertengahan di Armenia. Foto : podroze.onet.pl

Negara yang terakhir sukses membuatku penasaran adalah negara Armenia yang terletak di Asia Tengah. Berawal dari postingan om Hans(seorang teman berkebangsaan Belanda keturunan Armenia) mengenai silsilah keluarganya yang ternyata seorang saudagar kaya di Hindia Belanda semasa kolonial,  rasa penasaranku tentang negara ini sangat besar. Ditambah dengan banyaknya kastil-kastil abad pertengahan yang masih berdiri di Armenia yang sangat indah, sukses membuatku memasukkan nama negara ini dalam list negara-negara tujuan wisata impian.
Kalau mbak Sapti pengen ke negara mana aja nih sebagai tujuan wisata?