Wajah Rusia yang terkenal. Dok : Travel Kompas |
Rusia, mungkin sebagian dari generasi yang lahir pada tahun 60-an (dan selanjutnya) akan menyangkut pautkannya dengan ideologi usang yang sudah tidak relevan dengan perkembangan jaman. Kemudian stigma-stigma itu dituturkan kepada generasi selanjutnya, yang kadang membuatku tergelitik untuk menyodorkan berbagai fakta yang bisa menghancurkannya.
Rusia itu beda sama Uni soviet walaupun negara ini menempati sebagian besar wilayahnya eks wilayah Soviet. Agama mayoritas di Rusia itu Kristen Orthodoks, nah kalau Islam menempati agama terbesar kedua. Jadi jangan asal ngejudge
Gambar Masa Kecil
Menyukai sesuatu itu kadang tanpa alasan yang bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tetapi disini aku mencoba mengungkapkannya dengan sebuah tulisan.
Waktu kecil aku sering nonton kartun (tentu) bukan kartun dari Rusia soalnya masa kecilku masih dibawah pemerintahan Orba. Hmm iyalah kan kartun di Indonesia masa itu tuh di dominasi sama sebelah sana
Suatu hari aku menggambar sebuah bangunan, mirip seperti sebuah kastil dalam kartun tadi tapi kubahnya setengah lingkaran dan ada tanda salib diatasnya. Sayang sekali gambar itu tidak tau di mana rimbanya karena keluargaku beberapa kali pindah rumah. Namun rekaman gambar masih tersimpan rapi di dalam memori, sampai selalu terlintas sebuah pertanyaan,” di belahan dunia mana sih aku bisa menemukan bangunan seperti gambar itu?”.
Akses informasi yang masih terbatas di tahun 2000-an tidak menyurutkan langkahku untuk mencari tahu di mana tempat yang punya wajah seperti gambarku semasa kecil. Satu-satunya akses informasi yang murah meriah dan nggak perlu keluar uang tuh cuma perpustakaan daerah.
Kemudian aku memutuskan untuk ngubek-ubek perpustakaan daerah Kulon Progo, berharap bahwa ada sebuah buku yang menyimpan plus menjelaskan tentang foto yang mirip dengan gambarku. Setelah hampir seminggu sekali ngubek-ubek rak buku di perpustakaan hasilnya ternyata masih tetap nihil.
Mengenal Rusia dari Buku Mata Pelajaran
Suatu hari aku mendapatkan tugas rumah untuk menggambar peta benua Asia. Menatap atlas terlalu lama membuatku memperhatikan sebuah negara yang luas, dengan wilayah mencakup benua Asia dan Eropa. Sementara itu buku IPS semasa SMP hanya memberikan pengetahuan umum berupa luas wilayah, garis lintang, sistem pemerintahan dan sebagainya. Negara itu bernama Rusia, wilayahnya memang eks Uni Soviet walaupun tidak seluas Uni soviet. Pada mata pelajaran sejarah, beberapa kali disinggung hubungan antara Indonesia dengan Uni Soviet dalam pembebasan Irian Barat.
Aku tidak bisa menutup mata bahwa Indonesia pernah berhubungan baik dengan Rusia yang dahulu disebut Uni Soviet.
Sejak akses internet itu gampang dan murah, akhirnya aku bisa menemukan sebuah foto yang mirip dengan gambarku semasa kecil. Foto tersebut adalah foto-foto gereja orthodoks di Rusia dan berhasil membuatku berdecak kagum melihat keindahan bangunan-bangunan unik tersebut.
Mengenal Rusia Melalui Media Sosial
Ingin mengenal Rusia itu seperti menyusun kepingan puzzle selama bertahun-tahun.Aku menyadari bahwa berita tentang Rusia tidak berimbang di negaraku. Beruntung sekali di media sosial, aku menemukan akun RBTH Indonesia yang membuat rasa penasaran tentang Rusia terjawab. Apalagi admin RBTH Indonesia tidak tinggal diam saat berita hoax tentang Rusia tersebar luas di Indonesia. Ini yang aku suka! Adminnya keren 😁
Selain itu untuk mengenal seberapa dekat hubungan diplomatik negaraku dengan Rusia, aku juga mengikuti fanspage Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia. Sayangnya karena letak kedutaan besar Federasi Rusia di ibu kota, jadi aku belum pernah mengikuti kegiatan yang diadakan di sana. Namun, aku tetap menjadi pengikut setia media sosial yang memberiikan informasi positif tentang Rusia seperti RBTH Indonesia, karena aku selalu ingin menyampaikan hal-hal baik tentang Rusia. Tujuannya biar aku bisa mematahkan stigma tidak enak tentang Rusia di masyarakat Indonesia dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga. Kalau stigma sudah dipatahkan, kan lebih mudah memutus rantai "penyebaran informasi yang salah" ke generasi berikutnya.
Tulisan ini pernah diikut sertakan dalam lomba essai "Alasan Menyukai Rusia" yang diadakan oleh Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia. Namun beberapa bagian sudah dimodifikasi lagi oleh penulis.
Tidak ada komentar