Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut itu Penting, Tapi………………

Tidak ada komentar

Periksa gigi. Doc : Alodokter

Aku tuh bosen sama yang namanya ngerasain sakit gigi! 👊 Makannya daripada ngerasain sakit, mending dirawat. Banyak-banyak cari informasi tentang perawatan gigi gratis atau dipakai BPJS-nya deh biar giginya jangan sampai rusak atau sakit.

Pernyataan diatas memang sering aku lontarkan kepada orang-orang di sekitarku saat salah satu dari mereka mengeluhkan sakit gigi. Kelihatan sadis ya? tapi mau bagaimana lagi kadang prioritas untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut itu diabaikan. Coba deh waktu merasakan sakit gigi, paling juga baru ingat ke dokter gigi kan? Atau malah beli obat alternatif yang tersedia di warung?😋

Waktu kecil, aku tuh akrab banget sama yang namanya sakit gigi, gusi bengkak sampai pipinya dikasih salonpas. Bosen banget rasanya tiap sakit gigi terus nggak bisa makan. Informasi tentang kesehatan gigi dan mulut juga sangat minim, soalnya orang tuaku sibuk bekerja sebagai buruh pabrik. Sebelum tinggal bersama orang tua, aku tinggal bersama nenek yang terbiasa memanjakan cucunya apalagi kalau cucunya nangis minta dibelikan permen.

opo wae dituruti sing penting bocah meneng*—itulah kira-kira prinsip nenek dalam merawat cucunya. Tetapi pada akhirnya prinsip ini juga yang membuatku akrab dengan sakit gigi.
Gigi berlubang.
Dok : Alodokter

Bertemu tenaga medis itu mahal—pemikiran kedua orang tuaku ini membuatku tidak akrab dengan dokter gigi sewaktu kecil. Bahkan kalau sakit gigi cukup mengkonsumsi obat-obatan warung pengurang sakit gigi atau salonpas ditempelkan di pipi (yang bikin pipinya gosong)😂. Serius aku pernah mengalami ditempelin salonpas di pipi waktu sakit gigi dan rasanya malu banget waktu ke sekolah. Aku mengenal dokter gigi  karena cabut gigi susu di puskesmas Dayeuhkolot sekitar tahun 1997.

Jadi pemikiranku saat itu kalau cabut gigi tuh ke dokter gigi, tapi kalau sakit gigi ya beli obat di warung.

Banyak orang memilih obat sakit gigi yang beredar di warung-warung terdekat karena mudah didapatkan, murah meriah, nggak pakai ribet harus antri dan bertemu dokter. Kalau ketemu dokter juga sakitnya nggak langsung sembuh, kira-kira alasan itu yang aku dapatkan saat teman atau saudara atau bahkan keluarga tidak mau ke dokter gigi waktu sakit gigi. Ada juga yang waktu sakit gigi ke dokter gigi, terus pas udah dikasih obat pereda nyeri plus disarankan untuk cabut gigi tapi setelah sembuh malah kabur. Padahal tindakan-tindakan yang dilakukan dokter gigi tersebut merupakan solusi untuk berhenti akrab dengan sakit gigi.
Dok : RSGM Maranata


Semakin bertambahnya usia, seorang anak perempuan tentu akan berusaha menjaga penampilannya. Di masa SMA, aku nggak mau lagi sakit gigi sampai gusinya bengkak dan bikin muka jadi benjol. Selain itu aku bosan dengan konsumsi obat-obatan warung. Akhirnya aku memutuskan untuk menghindari pemicu sakit gigi walaupun belum melakukan periksa gigi rutin ke fasilitas kesehatan terdekat.

Aku mulai mengurang minuman manis, tidak mengkonsumsi permen, tidak makan makanan manis dan tidak makan cokelat. Beberapa teman malah mengira bahwa aku diet karena sering memesan es jeruk tanpa gula, padahal demi bisa makan tanpa terganggu sakit gigi ya ampunnnn.😌

Bertemu Dokter Gigi karena Promo Skeling


Mungkin sekitar tahun 2011 aku memutuskan untuk bertemu dokter gigi di kinik gigi Dentes yang bertempat di Seturan. Selain karena promo skeling, aku merasa ada yang tidak beres dengan kesehatan gigi dan mulut soalnya beberapa kali sikat gigi tuh berdarah. Eh kok pas banget habis gajian, jadi anggaran untuk ke dokter gigi tuh ada. Sebelum skeling juga aku sempat tanya-tanya ke teman soal skeling, nah dapat info kalau skeling itu sakit. Tapi demi kesehatan gigi dan mulut, keputusanku sudah bulat untuk melakukan skeling.

Hari yang ditunggu pun tiba, beruntung aku bertemu dokter yang sangat informatif dalam mengedukasi pasiennya. Kalau tidak salah beliau bernama dokter Ella. Skeling gigi pun dilakukan oleh dokter Ella dengan teliti sampai menghabiskan waktu 1 jam lamanya. Selain skeling, ternyata ada beberapa gigi gerahamku yang bolong juga dibersihkan. 

Dokter kemudian menyarankan untuk rontgen gigi ke laboraturium sebelum memutuskan gigi gerahamku akan dicabut atau ditambal. Hasil rontgen gigi mengindikasikan bahwa satu geraham kiriku tidak bisa diselamatkan alias dicabut. Sementara gigi geraham yang bolong lainnya masih bisa ditambal. Sejak saat itu aku jadi paham bahwa kesehatan mulut dan gigi juga harus diperhatikan, soalnya kalau bersih kan lebih enak untuk makan dan lebih percaya diri.

Dokter juga memberikan informasi bahwa skeling sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali, sama seperti periksa gigi rutin. 



Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Kepada Orang Terdekat


Kemudian di tahun 2013, aku memutuskan untuk memakai kawat gigi sehingga lebih intens bertemu dengan dokter gigi. sejak saat itu sakit gigi yang diakibatkan oleh gigi berlubang menjauh untuk selamanya. Cerita tentang pemasangan kawat gigi, kapan-kapan aku tuliskan ya. 😉

Tetapi dibalik kebahagiaanku yang sudah jauh-jauh dari sakit gigi, aku tidak bisa mengedukasi dengan baik tentang kesehatan gigi dan mulut kepada orang-orang terdekat.

Adikku yang pertama tidak bisa makan menggunakan geraham karena ternyata gerahamnya bolong. Suatu hari aku membawanya ke klinik gigi, penambalan dilakukan satu per satu sampai akhirnya adikku melanjutkan penambalan giginya di rumah sakit dekat rumah. Tetapi lagi-lagi karena adikku tidak mau mengurangi makanan/minuman manis dan aku tidak bisa mensuport dana untuk perawatan gigi, perawatan giginya tidak dilanjutkan.

Adikku yang kedua, giginya bertumpuk dan ibu belum mengantarnya ke klinik karena sibuk bekerja sementara adikku tidak mau berangkat sendiri demi giginya. Padahal keluargaku sudah memiliki BPJS aktif yang bisa digunakan untuk bertemu tenaga medis.

Ibu juga pernah merasakan sakit gigi karena beberapa giginya sudah tanggal dan hanya menyisakan akar. Tetapi belum juga mau memeriksakan diri ke klinik yang tertera di kartu BPJS. Bahkan ketika ada iklan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di televisi, aku sudah menginformasikan jadwal periksa gigi gratis kepada keluarga. Namun masih banyak alasan yang keluar ketika ku ajak ke BKGN.
BKGN UMY 2019. Dokpri


Sekali lagi edukasi kesehatan gigi dan mulut itu sangat penting, tetapi kalau yang diedukasi saja tidak mau bergerak, ya kita bisa apa sih? 

Memberikan edukasi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.



note :
* apa aja dituritun, asal anak nggak rewel/ diem

Tidak ada komentar