Sukun, Roti dari Hutan Dengan Segudang Manfaat

Tidak ada komentar
jalan menuju desa nenek kira-kira seperti ini,
setelah melewati sawah maka akan bertemu hutan
yang menyimpan sumber makanan.
dokpri


Saat saya masih kecil, seorang teman bapak membawakan buah yang bentuknya hampir mirip dengan nangka tetapi memiliki wangi berbeda. 
“ini sudah matang, nanti digoreng aja pakai tepung,” jelas teman bapak kepada ibu saat menerima buah tangan tersebut. 
Saya yang memiliki rasa penasaran tingkat tinggi akhirnya menyusul ibu ke dapur. 
“ini namanya Sukun, mirip roti kalau sudah diolah.  Kalau sudah matang berbau wangi,”jelas ibu. Kemudian saya membantu ibu menggoreng sukun di dapur dan setelah matang kami menikmatinya bersama.  Ternyata enak sekali yang namanya sukun goreng, pikir saya saat itu.

Akrab Dengan Sukun

desa nenek ada dibawah bukit yang masih tertutup hutan,
letaknya kayak tempat yang saya tunjuk.
dokpri

Tidak lama kemudian saya mendapatkan kesempatan untuk tinggal bersama nenek di desa yang tidak jauh dari hutan tutupan. Jadi saya semakin sering menjumpai buah sukun. Bahkan di hutan tutupan menjulang tinggi pohon-pohon sukun yang tidak boleh ditebang. Pohon sukun memiliki batang besar yang lurus dan menjulang tinggi bahkan dapat mencapai puluhan meter saat pohon sukun tumbuh di hutan . Daunnya menyirip dan berwarna hijau tua, jadi pohon sukun sangat mudah dikenali walaupun tumbuh di dalam hutan.
pohon sukun yang masih muda (tengah). dokpri


Oh iya hutan tutupan sendiri merupakan istilah lokal di desa tempat tinggal nenek. Hutan tutupan bisa diartikan sebagai hutan larangan, karena di hutan ini warga dilarang untuk berburu satwa yang ada di hutan, dilarang untuk menebang pohon dan dilarang membawa kayu-kayu besar hasil hutan ke rumah. Tetapi warga diperbolehkan untuk mengambil hasil hutan seperti buah-buahan, umbi-umbian yang tumbuh di hutan atau sekedar mencari pakan ternak berupa dedaunan. Saya mendapatkan penjelasan ini dari nenek dan saya lihat sampai sekarang warga masih mematuhi peraturan ini.

Buah sukun. Dok : wikipedia

Sukun (breadfruit) memiliki nama latin Artocarpus altilis, sekilas memang mirip buah nangka tetapi tidak berduri tajam. Daging buah pada sukun berwarna putih, empuk dan tidak berbiji. Jadi  wajar saja kalau dalam Bahasa inggris dinamakan breadfruit soalnya memang mirip roti, roti hasil adonan alam lebih tepatnya.

Sukun banyak digemari oleh warga desa karena bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, palagi sukun juga mengenyangkan. Warga terbiasa membawa olahan sukun sebagai bekal saat mengolah sawah atau mencari pakan ternak ke dalam hutan. Biasanya mereka mengolahnya menjadi sukun goreng atau sukun kukus. Olahan sukun sebenarnya tidak hanya sebatas digoreng dan dikukus saja, sukun bahkan bisa dijadikan keripik, kolak dan tepung.

Olahan Sukun Terfavorit

Sukun goreng tepung.
Dok : bisnisgorengan68.blogspot.com

Kalau olahan sukun terfavorit saya tentu sukun goreng tepung, dengan catatan sukun sudah matang dari pohon, jadi rasa sukun lebih manis dan baunya wangi. Walaupun sukun digoreng menggunakan tepung tetap terasa manis dan berbau wangi. Tetapi memang agak susah untuk mendapatkan sukun matang dari pohon. Karena sukun hanya berbuah sekali dalam satu tahun. Selain itu semakin besar buah sukun maka bobotnya akan semakin berat, sampai akhirnya akan jatuh dengan sendirinya dari pohon karena terlalu berat walaupun belum tentu sukun tersebut sudah siap dipanen. Warga  desa juga biasanya memanen sukun yang sudah dirasa cukup tua untuk kemudian dijual ke pasar.

Waktu tujuh harian almarhum nenek, keluargaku juga menyuguhkan sukun goreng tepung untuk para tamu yang mengaji di rumah.

Kandungan Gizi Dalam Sukun


Ngobrolin buah sukun memang tidak ada habisnya. Dilansir dari Alodokter, sukun memiliki kandungan gizi yang lumayan lengkap. Beberapa jenis nutrisi yang dimiliki sukun diantaranya karbohidrat kompleks, protein, serat, air, mineral (kalium, zat besi, magnesium,zinc, dan fosfor), dan vitamin (vitamin B, betakaroten, folat dan vitamin E). Selain itu kalori dari buah sukun ini lebih rendah dibandingkan beras dan kentang, jadi sukun bias dijadikan makanan diet.
Tabel komposisi zat gizi sukun per 100gram.
Dok : Irwantoshut.com

Manfaat Sukun Bagi Kesehatan


Selain kandungan gizi yang lengkap dalam sukun, ternyata sukun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
  1.  Sukun bermanfaat untuk mengontrol gula darah, walaupun belum ada penelitian lebih lanjut untuk pengobatan diabetes. Tetapi setidaknya sukun bisa digunakan sebagai alternatif pengganti nasi untuk mengontrol gula darah di dalam tubuh.
  2.  Ekstrak daun sukun bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
  3. Kandungan antioksidan pada sukun bisa digunakan untuk mengurangi peradangan
  4. Kandungan antioksidan pada sukun dapat mencegah pertumbuhan kanker
  5. Sari buah sukun bisa digunakan untuk melindungi kesehatan jantung. Kandungan anti oksidan pada buah sukun dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah pada jantung, mengurangi hipertensi dan kolesterol.
  6. Daun sukun yang sudah dijadikan teh bisa mengurangi asam urat.
  7. Sukun dapat membantu melancarkan buang air besar maupun buang air kecil karena mengandung serat yang tinggi.
  8. Sukun bias membantu melawan radikal bebas. Penelitian membuktikan bahwa sukun mengandung senyawa flavonoid dan phenolic yang bersifat antioksidan sehingga dapat membantu melawan radikal bebas.

Teh dari daun sukun. Dok : Star Jogja


Hutan Harus Dijaga Bersama


Tinggal bersama nenek memberikan banyak pengalaman terutama soal makanan dari hutan yang sebelumnya asing bagi saya seperti sukun. Nenek yang sering menyajikan makanan-makanan hasil hutan di meja makan secara tidak langsung mengenalkan hutan sebagai sumber makanan. Nenek juga selalu berpesan bahwa hutan harus dijaga bersama-sama karena hutan sumber makanan yang disediakan Tuhan untuk kita.

Untuk mewujudkan swasembada pangan sebenarnya bukan hal mustahil kalau kita mau kembali dekat dengan alam. Makanan-makanan hasil hutan seperti sukun bisa kita jadikan alternatif pengganti beras. Jadi pemerintah tidak perlu melakukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok di dalam negeri.

Dengan bergandengan tangan bersama WALHI, kita bisa bersama-sama menjaga hutan untuk diwariskan kepada anak cucu di masa depan. Oh iya sekilas tentang WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) merupakan organisasi lingkungan hidup yang independent dan non profit di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an. WALHI menjalankan berbagai kampanye untuk lingkungan hidup seperti kampanye perubahan iklim dan bencana, hutan dan pesisir, kedaulatan pangan dan energi serta Kawasan ekosistem esensial.


Tidak ada komentar