Pengalaman Booking Tiket Menggunakan Pegi Pegi

Tidak ada komentar
Dok : Pixabay


Yeaaay sebentar lagi Kanjeng Papi mau pulang ke Jogja untuk wisuda, sebuah kabar bahagia yang harus didukung oleh ketersediaan transportasi tentunya. Ya bisa dibayangkan kalau tidak dapat tiket untuk pulang ke Jogja kan sayang banget, soalnya udah bayar lunas buat ikut prosesi yang namanya wisuda.

Daaan peraturan kampusnya itu ikut wisuda atau tidak ikut wisuda bayarnya tetap sama, jadi akhirnya Kanjeng Papi memutuskan untuk wisuda dong.😪

Dibalik Kanjeng Papi yang ribet ngurusin mau wisuda, ada seorang istri yang gemar ngintip isi ATM. Iya dong kan aku harus tau posisi keuangan keluarga (kok istilah yang dipakai kayak jaman kuliah ekonomi ya 😝), sampai akhirnya harus menentukan pilihan transportasi untuk Kanjeng Papi pulang ke Jogja.

Berhubung Kanjeng Papi ada di planet Cikarang, untuk menentukan pilihan transportasinya juga harus memperhitungan waktu. Apalagi Kanjeng Papi kan sekarang kerja tetap (bikin pesawatnya Decepticon kali 🤣) bukan freelance lagi, jadi nggak bisa fleksibel kalau mau keluar kota dengan alat transportasi massal. Daerah industri seperti Cikarang tentunya memiliki jam-jam sibuk dengan kendaraan padat merayap sehingga waktu tempuh kendaraan akan meleset dari perkiraan awal.


Bulan lalu waktu pulang ke Jogja tuh Kanjeng Papi sudah mencoba bus AKAP (baik yang booking melalui Traveloka atau yang langsung lewat agen), nah sekarang saatnya berhemat  dengan pilihan moda transportasi lainnya. Berhematnya nggak cuma soal uang lho, tapi juga waktu tempuh soalnya kan ini keburu mau wisuda. 🙄

Akhirnya pilihan moda transportasi itu jatuh kepada kereta api dan pesawat yang dibooking melalui Pegi Pegi. Jadi Kanjeng Papi pulang ke Jogjanya naik kereta api, sedangkan kembali ke Cikarang setelah wisuda menggunakan pesawat.


Kemudahan yang Diberikan Pegi Pegi


Booking Tiket Kereta Api


Kereta api.
Dok : Pegi Pegi

Untuk mendapatkan tiket kereta api yang bersubsidi, aku harus rajin intip ke aplikasi Pegi pegi dan bookingnya dari jauh-jauh hari. Aku booking tiket kereta api Bengawan, dengan keberangkatan tanggal 27 Maret dari Pasar Senen (PSE) ke Lempuyangan (LPN) itu sejak akhir bulan Februari. Ya takutnya keburu abis kalau nggak cepet-cepet dibooking kan, apalagi harga tiketnya murah meriah dan waktu tempuhnya juga lebih cepat daripada bus.

Loh kenapa naiknya dari PSE?
Jawabannya karena kalau dari Bekasi itu tinggal kereta yang non subsisi, harganya lumayan menguras isi kantong dan jam keberangkatannya juga tidak pas dengan jadwal Kanjeng Papi. Makannya akhirnya aku memilihkan KA Bengawan kelas ekonomi dengan harga Rp 74.000 plus Convenience Fee Pegi Pegi sebesar 7500.


Pengisian Data Penumpang KA

Booking tiket kereta api di aplikasi Pegipegi itu hampir mirip seperti di KAI Access kok. Jadi setelah isi data penumpang, kita akan diarahkan untuk memilih seat. Setelah itu baru dilakukan pembayaran.

Booking Tiket Pesawat 

Maskapai Citilink.
Dok : Cermati.com

Tiket pesawat di bulan Maret ini memang agak miring, soalnya dunia penerbangan lagi agak sepi karena virus Corona. Kalau tidak karena HARUS wisuda, mungkin aku akan meminta Kanjeng Papi untuk menunda bepergian.


Aku berhasil mendapatkan tiket pesawat dari maskapai Citilink untuk tanggal 29 Maret sebesar 400-ribuan (sudah termasuk asuransi). Aku pilih jam keberangkatan yang agak sore supaya tidak terburu-buru. Padahal sebelumnya aku cek Citilink selalu menyediakan keberangkatan paling pagi yaitu pukul 06.00 dan aku tidak yakin Kanjeng Papi bisa bangun sepagi itu di hari libur. Jadi sebelum dapat tiket yang agak sorean ini,  aku sering cek aplikasi Pegi Pegi supaya dapat jam keberangkatan yang sesuai dengan harga terjangkau.

Beberapa hal aku pertimbangkan ketika memilih pesawat, salah satunya adalah maskapai Citilink masih memberikan bagasi gratis sebanyak 20kg. Selain itu Citilink masih beroperasi di bandara Adi Sutjipto (JOG), yang dekat dari rumah orang tua kami. Jadi tidak perlu spare time lebih banyak untuk perjalanan ke bandara.

Pembayaran Tiket Melalui Pegi Pegi


Oh iya kedua tiket tadi aku bayar menggunakan m-banking BRI. Cara bayarnya gampang banget kok karena instruksinya sangat jelas dari Pegi pegi. Metode yang digunakan adalah transfer, jadi kita akan diberi no.rekening BRI milik Pegi Pegi yang bisa dicopy kemudian paste ke dalam m-banking. Copy-paste ini buatku sangat membantu soalnya aku orangnya kurang teliti jika harus memasukkan nomer rekening satu persatu. Apalagi rekening BRI kan panjang tuh, kalau harus nulis ulang agak merepotkan. Iya kan? Pengguna BRI mana suaranya? 😁

Oh iya kita dikasih waktu sekitar satu jam untuk melakukan pembayaran tiket. Biar nggak lupa kalau ada pesanan yang belum dibayar, Pegi Pegi juga mengingatkan kita melalui email petunjuk pembayaran tiket.

Hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah tiga digit terakhir nominal pembayaran. Iya 3 digit terakhir harus sama dengan yang diberikan oleh Pegi pegi, supaya dari pihak Pegi pegi lebih mudah memproses pembayaran tiket kita.

Setelah pembayaran berhasil,  Pegi Pegi  memberikan email yang berisi e-ticket dan invoice. Nah untuk pesawat, selain tiket dan invoice tuh ada email yang berisi asuransi yang sudah dipilihkan untuk penumpang.




Kesimpulannya adalah Pegi Pegi sangat membantuku untuk mendapatkan tiket kereta api dan pesawat dengan harga terjangkau, plus pembayarannya juga gampang banget.

Kalau kamu punya cerita apa dengan Pegi Pegi nih gaes?

Update : Tiket yang dipesan dari Pegi Pegi akhirnya direfund semua karena wisudanya Kanjeng Papi ditunda. Penundaan ini berkaitan dengan keadaan pandemi virus covid-19. Untuk refund tiket KA harus melalui KAK Access, sedangkan tiket pesawat bisa melalui Pegi Pegi. Aku tidak memilih reschedule karena belum tau keadaan bulan depan seperti apa.

Note : Tulisan ini bukan sponsored post dari Pegi Pegi. Tulisan ini murni pengalamanku dan ditulis untuk sekedar berbagi pengalaman aja.

Tidak ada komentar