Duo Serbia yang Pernah Mengisi Skuad Setan Merah

Tidak ada komentar
Credit : Pixabay


Serbia adalah negara yang berusia sangat muda. Negara yang terletak di semenanjung Balkan ini baru merdeka di tahun 2006. Bahkan dulu negara ini dikenal dengan negara konflik. Meskipun begitu, konflik yang berkecamuk di negaranya tidak menyurutkan langkah dua pria ini untuk mengharumkan nama negaranya di kancah internasional, salah satunya dengan berani melangkah ke Liga Primer Inggris.

Bola dengan lambang bendera Serbia.
Pixabay


Kalau yang suka nonton sepak bola pasti paham bahwa intensitas pertandingan sepak bola dalam Premier League itu adalah yang terpanas diantara liga-liga lainnya di benua biru. Wajar aja kalau pembelian pemain dari luar negara Inggris yang lagi moncer biasanya jadi sebuah sorotan, apalagi yang membeli klub-klub papan atas seperti Manchester United alias Setan Merah.

Stadion kebanggan MU, Old Traffod.
Pixabay


Kedua pemain timnas Serbia berbeda generasi ini pernah atau bahkan masih mengisi skuad Setan Merah. Sebagai fans berat Setan Merah yang udah bangkotan plus  akhir-akhir ini di rumah terus, akhirnya aku kepo medsos kedua pemain tersebut. 

Siapa aja sih pemain timnas Serbia yang pernah gabung ke skuad Setan Merah? 
Simak di bawah ini.

Nemanja Vidic, Bek Kiri Berwajah Dingin khas Eropa Timur

Dok : IG Nemanja Vidic

Nemanja Vidic adalah sosok yang tidak asing di telinga para fans Setan Merah. Facenya yang khas ini membuatnya berbeda. Kalau dilihat sih facenya kan kayak dingin gitu 🤣 khas banget Eropa Timur menurutku. Padahal Vidic kan asal Serbia, yang kadang dimasukkan Eropa Timur tapi kadang juga Eropa Tengah. Ah entahlah pokoknya raut wajahnya Vidic beda sama pemain MU lainnya.  😅
Fergie memperkenalkan Vidic
 ke publik MU.
Dok : IG Nemanja Vidic

Pembelian pesepak bola asal Serbia dari Spartak Moskow ini bisa dibilang sebagai salah satu pembelian terbaik di tahun 2006. Apalagi sosok Vidic lagi moncer-moncernya saat membela timnas Serbia dalam penyisihan piala dunia FIFA 2006. Jadi Fergie cepet-cepet menggandeng Vidic untuk bergabung dengan Setan Merah dong.
Foto bersama Rio Ferdinand,
Rekan duet tangguh.
Dok : IG Nemanja Vidic


Setelah bergabung dengan Setan Merah, Vidic yang mempunyai tinggi badan 189 cm ini berhasil menjadi rekan duet maut tangguh Rio Ferdinand di posisi bek. Jadi Rio di bek kanan, Vidic di bek kiri. 

Ketangguhan dalam segala lini (termasuk para bek-nya) berhasil membawa Setan Merah meraih berbagai gelar seperti tiga gelar Premier League, Liga Champion, Piala Dunia Antar Klub FIFA, tiga medali piala liga dan  mengantarkan MU tiga kali berturut-turut masuk ke dalam PFA team musim 2007-2009.

Pada musim 2010-2011 Vidic terpilih sebagai kapten tim dan mengoleksi penghargaan Premier League Player of the year pada sesi kedua di musim tersebut. Setelah Sir Alex Ferguson pensiun pada tahun 2013, Vidic sempat merasakan sentuhan David Moyes dalam membesut Setan Merah. 

Namun akhirnya Vidic pindah ke Internazionale tahun 2014 dengan status free transfer. 

Oh iya hampir lupa, Vidic membela timnas Serbia dari tahun 2002-2011. Lumayan lama ya berbakti pada negara 😁

Setelah Vidic, Ada Nemanja Matic yang Sempat Dicibir Fans Setan Merah


Nemanja Matic.
Dok : IG Nemanja Matic

Setelah Vidic hengkang, ternyata Setan Merah masih menggaet pesepak bola asal Serbia (lagi).

Nemanja Matic , pria kelahiran Serbia 1 Agustus 1988 ini sebelum dipinang oleh Setan Merah sudah lebih dulu mencicipi pertandingan intensitas tinggi Premier League saat tergabung dengan Chelsea. 

Namun pada pertengahan 2017, Matic diboyong Setan Merah lewat tangan Mourinho untuk menggantikan Bastian Schweinsteiger.  Penampilan perdananya bersama MU saat mengalahkan West Ham pada 13 Agustus 2017 akhirnya membuat nama Nemaja Matic berkibar karena dinobatkan sebagai man of the match.

Pergantian pelatih biasanya juga diiringi dengan pergantian susunan pemain. Seperti halnya Setan Merah saat mengganti Mourinho dengan Ole Gunnar Solskjaer, beberapa susunan pemain juga diganti dengan harapan kemenangan selama pertandingan di Premier League.



Gelandang tengah dengan tinggi 192cm ini sebenarnya bukan pilihan utama Ole untuk mengisi skuad Setan Merah. Apalagi performanya menurun dan dirundung cedera, Matic sudah jarang terlihat mengisi skuad inti Setan Merah. Padahal kontraknya hampir habis pada pertengahan tahun 2020, jadi banyak yang beranggapan bahwa karir seorang Nemanja Matic akan segera berakhir. 

Namun ternyata sosok gelandang jangkar ini pantang menyerah. Setelah sembuh dari cedera, Nemanja Matic segera membalikkan keadaan. Iya dia bisa comeback dengan cepat,  bahkan menjadi pilihan utama Ole dalam beberapa laga terakhir. Lini Setan Merah semakin solid dengan sosok Matic. 

Melihat penampilan Matic yang semakin menunjukkan tajinya,  akhirnya manajemen MU menyodorkan perpanjangan kontrak selama satu tahun.



Bukan hanya skill mengolah si kulit bundar yang menarik perhatianku dari seorang Nemanja Matic. Tapi ada hal lain yang berhasil menerobos hati paling dalam.

Kontroversinya di tahun 2018 berupa menolak mengenakan poppy shirt adalah sebuah ekspresi agar kita belajar memahami sejarah negara lain. Poppy adalah bunga yang tumbuh setelah perang dunia satu, semua negara NATO mengenakan simbol ini untuk mengingat para pahlawan mereka di medan perang.

bridge Belgrade Serbia.
Pixabay

Namun, Matic yang menghabiskan masa kecil di Vrelo, Serbia tidak mau mengenakan simbol ini pada seragamnya karena mengingat NATO menyerang negaranya di tahun 1999. Saat serangan itu terjadi Matic yang masih berusia 12 tahun ketakutan melihat negaranya dihancurkan dengan bom.

Alasannya ini disampaikan dengan baik dalam akun instagramnya, yang berhasil membuka mata dunia mengenai apa yang terjadi di negara konflik.

Dunia terus berputar, Nemanja Matic sekarang masih dibutuhkan dalam skuad Setan Merah. Tetapi kita tidak tau kedepannya seperti apa. Hanya saja kita perlu tau bahwa tidak semuanya bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. 

Begitu juga dengan dunia karir dalam sepak bola, semua harus siap ketika sudah tiba saatnya untuk menggantung sepatu dan meninggalkan lapangan hijau. Tinggal nama besar yang akan tertinggal di benak penggemar saat semuanya berlalu.


Tidak ada komentar