Pengalaman Belanja Kebutuhan Pokok Melalui Aplikasi Tani Hub

Tidak ada komentar

Pandemi covid-19 yang melanda negara ini banyak mengubah kebiasaan hidup kita. Salah satunya cara berbelanja kebutuhan pokok yang mulai bergeser secara online. Dimulai dari tukang sayur yang sekarang mengandalkan grup WA untuk berjualan sampai ke supermarket atau retail yang lebih besar juga mulai berjualan online.

Pemenuhan Kebutuhan Pokok Bagi Masyarakat

Walaupun Daerah Istimewa Yogyakarta tidak menerapkan PSBB, kenyataanya di awal pandemi covid-19 melanda beberapa kebutuhan pokok agak sulit untuk didapatkan. Ya maklum sih waktu itu mau bulan Ramadan, jadi kalau ada barang yang jadi langka itu udah sering terjadi. Begitu juga saat akan memasuki hari raya Idul Fitri. Siklus yang sama seperti ini memang selalu terjadi setiap tahun, namun tahun ini ditambah dengan hantaman badai covid-19. Komplit!

Untuk mengatasi kelangkaan bahan pokok di pasaran, salah satu supermarket di Jogja bernama Mirota Kampus melakukan pembatasan pembelian. Namun karena tempat tinggalku jaraknya lumayan jauh dari Mirota Kampus dan bakalan tekor di ongkir, jadi aku tidak memilih Mirota Kampus sebagai tempat belanja online.

Berbagai upaya untuk mengurangi kelangkaan bahan pokok juga dilakukan Dinas Ketahanan Pangan DIY. Nah lewat Toko Tani Indonesia Center (TTI Center) kebutuhan pokok dapat dibeli oleh masyarakat sekitar DIY dengan harga terjangkau dengan pembatasan pembelian. Namun lagi-lagi ongkos kirim masih belum ramah dengan kantongku walaupun sudah dikasih diskon. 😅

Setelah cobain berbagai aplikasi belanja online untuk membeli kebutuhan pokok, akhirnya pilihanku jatuh ke Tani Hub. Sebenarnya aku kenal Tani Hub dari postingan teman blogger, namun saat itu Tani Hub belum bisa dijangkau dari tempatku. Jadi sempat aku unistall juga aplikasi Tani Hub di handphone sampai akhirnya aplikasi dipasang lagi waktu pandemi covid-19 melanda.

Pilihan Belanja Online Jatuh ke Tani Hub


Tahun lalu saat mengikuti sebuah acara, aku masih ingat ada seorang pembicara dari Tani Hub. Tapi kalau cuma mendengarkan tentang kehadiran Tani Hub yang menjembatani petani dengan konsumen,  rasanya kok kurang puas. Daripada penasaran, aku coba berbelanja langsung di Tani Hub aja.

Beberapa Alasan Belanja di Tani Hub

Beli kebutuhan pokok dan buah di Tani Hub. Dokpri

Harga Terjangkau

Yes, sebagai ibu-ibu sekaligus menteri keuangan di dalam tangga untuk membeli sesuatu harus diputuskan berdasarkan harganya. Aku terbiasa cek harga sana sini sebelum membeli kebutuhan pokok dan ternyata harga kebutuhan pokok di Tani Hub ini yang paling terjangkau di kantongku. 

Kemarin aku dapat minyak goreng 2 liter harganya lebih murah Rp 2000 daripada kalau beli di toko kelontong depan perumahan. Selisih harga 2000 ini bisa dialokasikan buat nambahin belanja barang lainnya. Lumayan kan? Itu baru satu item, belum beberapa lho.


Free Ongkir

Sebaiknya kalau belanja di Tani Hub ini beberapa barang sekaligus sampai total belanjaanya minimal Rp100000 , biar dapat FREE ONGKIR. Jadi kita tidak perlu ribet ambil barang belanjaan karena akan diantar oleh kurir sampai depan rumah.


Barang yang Dijual Sudah Lumayan Lengkap


Tani Hub ini bisa ku bilang cepet banget update barang-barang yang dibutuhkan konsumen. Soalnya waktu pertama kali belanja di Tani Hub sekitar bulan Maret, barang-barang kebutuhan pokok yang dijual belum lengkap seperti sekarang. Bisa dihitung dalam beberapa bulan saja, Tani Hub sudah update barang-barang terbaru untuk memenuhi kebutuhan pasar. 

FYI sekarang juga kalau mau beli kambing untuk kurban bisa melalui Tani Hub lohhh. Atau berdonasi untuk satwa lewat Tani Hub juga bisa. Kalau berdonasi untuk saudara-saudara kita yang terdampak pandemi covid-19 sih udah difasilitasi Tani Hub sejak awal pandemi melanda.


Promo

Pengabdi promo mana suaranyaa?? 😁

Kalau udah ada yang namanya promo, disitu aku juga bakalan ngeluarin kalkulator untuk hitung-hitungan promonya menguntungkan atau tidak. 😅 Waktu pertama kali belanja di Tani Hub sedang tidak ada promo cashback yang cocok, jadi aku cuma dapat free ongkir aja. Nah pembelian kedua ini lebih jeli cari promo, akhirnya cocok dengan promo cashback dari LinkAja. Kebetulan aku pake BRI jadi gampang buat isi saldo LinkAja buat bayar belanjaan di Tani Hub. Lumayan dapat cashback 10% dari belanja kemarin itu, kan bisa buat beli pulsa 10ribuan 😁.

Banyak Metode Pembayaran yang Bisa Dipilih


Metode pembayaran di Tani Hub  banyak pilihannya, mulai dari transfer bank sampai uang digital sepeti OVO, Gopay dan LinkAja juga ada kok. 

Pertama kali belanja di Tani Hub aku bayar pake mobile banking BRI. Waktu pembayaran pesanan di Tani Hub ini cukup singkat, hanya sekitar 10 menitan. Kalau lebih dari itu otomatis pesanan kita dibatalkan. Aku pernah kena pembatalan karena aku tidak bisa mengakses mobile banking BRI dengan cepat. Jadi pastikan sinyalnya bagus kalau mau bayar pesanan di Tani Hub pakai mobile banking ya.

Belajar dari pengalaman, belanja kedua tuh aku memutuskan pakai LinkAja. Sebelumnya dipastikan dulu saldo LinkAja mencukupi buat bayar pesanan. Jadi tinggal masukin no hp dan pin di pembayaran Tani Hub, terus nanti ada kode verifikasi yang dikirimkan melalui sms. Nah setelah kode dimasukkan status pesanan akan berubah menjadi DIKEMAS.

Pengemasan Menggunakan Kardus

Pembelanjaan kedua di Tani Hub. Dokpri

Tani Hub mengemas pesanan menggunakan kardus yang kokoh, bukan kardus tipis seperti kardus indomie. Aku sangat mengapresiasi penggunaan kardus karena selain aman dan kardusnya bisa digunakan lagi, belanja di Tani Hub bisa mengurangi penggunaan plastik.
Kardus kemasan dari Tani Hub juga menyesuaikan dengan pesanan kita kok. Ada hal yang membuatku teringat terus sama Tani Hub yaitu tulisan di kardus "Empowered local farmers made possible by you. Berkat anda, petani bisa mengirimkan hasil panen ini sekaligus memotong rantai distribusinya". 

Dari sini aku diajak melihat  kenyataan bahwa distribusi hasil pertanian ke konsumen itu panjang banget. Dulu nenek menjual hasil panen harus ke tengkulak, tengkulak jual ke pasar terus dari pasar baru didistribusikan ke konsumen. Belum lagi harga pasar yang nggak stabil, kan bikin kepala pusing. Beruntung sekarang ada Tani Hub, jadi distribusi yang panjang tadi bisa dipangkas.

Pembatasan Pembelian

Tani Hub punya batasan pembelian untuk setiap barangnya, soalnya kalau nggak dibatasin nanti bakalan terjadi kelangkaan barang di pasaran karena ada yang borong. Yaaa kita paham laaah bagaimana masyarakat kita kalau sudah panik. Wajar kalau Tani Hub juga menerapkan pembatasan pembelian seperti Mirota.

Pengiriman 


Pertama kali belanja di Tani Hub (waktu awal pandemi) pengirimannya H+2 melalui FastPOS. Soalnya waktu itu masih penyesuaian distribusi barang dan sameday delivery emang ditiadakan.

Tapi belanja kedua kemarin, ternyata sameday delivery udah ada lagi. Jadi aku belanja sekitar jam 11 siang, nah belanjaan sudah sampai rumah sekitar jam 2 siang diantar oleh kurir Tani Hub. Aku seneng banget dong belanjaanya cepet sampai rumah, soalnya minyak goreng di rumah udah habis bis bis. 😅

Tidak ada yang sempurna di dunia ini karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.

Dengan sederet kelebihannya, Tani Hub juga masih punya beberapa kekurangan. Beberapa catatanku sebagai konsumen mengenai kekurangan dari Tani Hub ada di bawah ini.

Jangkauan Wilayah Tani Hub


Waktu pertama kali belanja di Tani Hub dan aku buat story WAG,  seorang teman pernah bertanya apakah Tani Hub menjangkau tempat tinggalnya di sebelah barat Sungai Progo. Namun sayang sekali ternyata Tani Hub belum menjangkau ke tempat tinggal temanku. Jadi sebelum berbelanja di Tani Hub, dicek dulu lokasi kita apakah terjangkau atau tidak.

Pembelian Beberapa Barang min.1kg

Sebenarnya ini bisa menjadi sebuah keuntungan berbelanja di Tani Hub untuk usaha catering. Tapi kalau untuk kebutuhan rumah tangga sepertiku minimal pembelian 1kg bisa jadi sebuah kekurangan di aplikasi Tani Hub. Jadi gini sekarang harga bawang merah sedang meroket (lagi), 1kg bawang merah harganya hampir setara dengan 5kg beras kualitas B yang aku beli kemarin. Nah kalau seandainya di Tani Hub bisa beli bawang merah 500gram kan lumayan tuh, uang sisanya bisa buat beli minyak goreng. Hehe 😁

Stok Barang

Nahhh ini yang masih misterius dari Tani Hub, aku tidak tau kapan stok barang diperbarui. Jadi sering-sering aja cek barang di Tani Hub, misalnya barang incaran sekarang abis tuh bisa aja nanti siang stoknya udah ada.


Kehadiran Tani Hub Sangat Membantu

Oke kayaknya sampai sini dulu aja ceritaku tentang Tani Hub. Kalau masih penasaran bisa intip akun medsosnya, download aplikasinya dan cuss belanja. Sekalian untuk membantu petani lokal dan mematuhi himbauan pemerintah untuk di rumah aja selama masa pandemi. Buat aku pribadi, kehadiran Tani Hub ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan pokok selama masa pandemi covid-19 sekaligus menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran.

FYI, tulisanku ini sama sekali tidak diendorse sama Tani Hub ya. Tujuan aku nulis ini buat berbagi pengalaman aja selama berbelanja di Tani Hub. Terima kasih ❤️


Update per Januari 2022

Sebenarnya sejak pindah ke Cikarang, aku lebih suka belanja di Tani Hub karena nggak repot keluar rumah. Tapi sejak akhir tahun 2021 aku berhenti menggunakan Tani Hub karena beberapa hal dibawah ini. 

  • Kualitas barang tidak bagus, seperti waktu beli salak 1kg hampir separuhnya busuk. Kemudian aku pernah beli telur hanya dikasih bubble wrap tipis jadi pecah 2 butir. 
  • Barang hanya dikirim sebagian. Ini yang bikin kecewa berkali-kali karena pesanan yang datang sering tidak lengkap. Jadi kalau paket dari Tani Hub datang, biasanya akan langsung aku cek kelengkapannya. 
  • Minta ganti barang yang tidak sesuai, malah dikasih voucher belanja. Untung aku tolak jadi tetap diganti barang. 
  • Dana refund kembalinya lama banget sampai 14 hari kerja tidak termasuk Sabtu-Minggu. 


5 Kegiatan Positif Selama #DiRumahAja

Tidak ada komentar
Pic : pinterest, edit : picsart. 


Pandemi covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak tanggal 2 Maret 2020  membuat banyak sekali perubahan. Pemerintah membatasi mobilitas warga demi memutus rantai penyebaran virus ini. Pasien yang sudah sembuh semakin banyak, namun kita tidak boleh panik dan tetap harus waspada.

Panik itu Wajar,  Tapi Tidak Perlu Berlebihan



Sebagai seorang ibu yang memiliki balita, aku pernah merasakan panik yang berlebihan dengan penyebaran virus ini. Tetapi ternyata panik berlebihan hanya membuat aktifitas terganggu. Padahal untuk menghadapi pandemi covid-19 diperlukan pikiran yang positif, yang nantinya akan mendorong lahirnya kegiatan-kegiatan positif.

Untuk mengalihkan rasa panik yang berlebihan, aku memilih sounding kepada diri sendiri untuk tetap berpikiran positif.  Supaya aku tetap bisa melakukan kegiatan positif selama berdiam diri di rumah.


5 Kegiatan Positif yang Bisa Dilakukan #Dirumahaja



1. Mencoba Resep Masakan

Mie ayam home made,
 hasil coba-coba resep.
Dokpri

Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan kegiatan memasak. Alasannya karena masak itu bikin gerah, kalau sudah terasa gerah, pasti kulit kepalaku jadi gatal-gatal. Nah gatal-gatal di kulit kepala ini sangat menggangu.

Tetapi di masa pandemi seperti ini harus hemat. Oleh sebab itu aku harus memasak. Supaya tidak bosan dengan masakan yang itu-itu saja, aku juga mencoba resep masakan selama stay di rumah.

Walaupun dalam mencoba resep masakan itu beresiko gagal, tapi setidaknya aku sudah mencoba daripada tidak sama sekali.

Beberapa resep makanan yang berhasil aku coba salah satunya mie ayam. Resep membuat mie ayam ini aku dapatkan dari  salah seorang chef yang kini juga menjadi youtuber.

Tetapi mencoba resep masakan juga belum tentu berhasil semua. Kemarin sore aku gagal mempraktekkan resep kue ganjel rel khas Semarang. Untung saja bahan-bahannya tidak terlalu menguras isi dompet. Jadi masih bisa hemat 😅


2. Berkebun

Tanaman sirih gading di depan rumah.
Dokpri

Setiap kali memasak, aku mengumpulkan sisa sayuran atau bumbu dapur ke tempat yang berbeda dengan sampah plastik. Sisa-sisa sayuran ini biasanya aku pakai untuk pupuk tanaman sirih gading di depan rumah.

Kalau sisa bumbu dapur seperti kunyit dan jahe biasanya aku tanam sekalian di pot. Selain itu aku juga menanam sirih gading, daun suji dan daun pandan yang kaya akan manfaat.


3. Membersihkan Rumah

Dok : pixabay

Menghadapi virus covid-19 sesuai dengan anjuran pemerintah sebenarnya tidak begitu sulit. Garda terdepan penanganan virus ini adalah kita sendiri, sedangkan tenaga medis adalah garda terakhir.

Rutinitas membersihkan rumah selama masa pandemi covid-19 ini lebih tinggi intensitasnya. Kalau dulu aku tuh ngepel lantai seminggu 2x, sekarang ngepel lantai setiap hari. Setelah itu ditambah lagi dengan menyemprotkan disinfektan ke beberapa bagian rumah yang sering disentuh.

Capek? Iya pasti capek tapi semuanya dilakukan demi perlindungan kesehatan keluarga.

4. Olahraga

Yoga exercise.
Dok :pixabay

Walaupun tidak bisa jogging lagi karena pandemi covid-19, tapi masih ada olahraga yang bisa dilakukan di dalam rumah. Walaupun tidak memiliki alat untuk berolahraga di dalam rumah, tapi masih ada pilihan olahraga yang bisa dilakukan di dalam rumah.

Sekarang aku rutin memilih yoga atau senam selama 30 menit di sore hari agar badan tetap sehat. Soalnya kedua olahraga ini bisa dilakukan di dalam rumah dan tidak perlu membeli alat-alat olahraga yang bikin isi dompet semakin menipis.

5. Merawat Diri


Sebagai seorang ibu, merawat diri itu ibarat me time yang bisa dibilang langka. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, merawat diri itu aku ibaratkan sebagai salah satu cara untuk mengelola stress. Ada berbagai macam cara untuk merawat diri, nah salah satunya dengan melakukan perawatan rambut.

Keramas sebagai salah satu cara perawatan rambut.
Dok : suara.com


Tapi kalau udah jadi seorang ibu yang di rumah sama si kecil, melakukan perawatan rambut yang agak lama itu harus cari waktu yang tepat. Soalnya bisa aja waktu keramas tiba-tiba kamar mandi digedor si kecil yang ingin buang air kecil. 😅 Jadi biasanya sebelum aku keramas, aku harus memastikan dulu apakah si kecil mau ke kamar mandi atau tidak.  Atau bisa juga menyiapkan keperluan-keperluan si kecil sebelum ditinggal melakukan perawatan rambut sendiri di rumah.



Jatuh Hati  Emeron Nutritive Shampoo Black Shine

Emeron nutritive shampoo blackshine.
Dokpri

Dulu aku pernah tidak percaya diri dengan rambut hitamku, tetapi mengecat rambut juga bukan hal mudah. Rambut hitamku susah diwarnai dengan cat. Akhirnya aku menerima rambut hitamku yang alami.

Nah masalah lain muncul saat merawat rambut hitam yaitu warna rambut yang kusam karena aktifitas sehari-hari. Walaupun di rumah aja selama pandemi covid-19 tapi rambut juga kena sinar matahari, debu dan keringat saat berkatifitas. Apalagi kalau sedang berkebun di depan rumah atau olahraga, rasa gatal di kulit kepala pasti datang tanpa diundang.

Jatuh hati sama Emeron nutritive shampoo
 black shine.
Dokpri


Untuk merawat rambut hitamku agar tetap sehat selama di rumah aja, aku percayakan kepada Emeron Nutritive Shampoo Black Shine. Sebelumnya aku udah beberapa kali cobain sampo lain, tapi ternyata yang bikin jatuh hati cuma Emeron Black Shine.


Beberapa hal yang bikin aku jatuh cinta sama Emeron Nutritive Shampoo Black Shine, diantaranya :


  1. Emeron Nutritive Shampoo Black Shine mengandung ekstrak urang aring yang sudah teruji untuk menutrisi rambut dari akarnya.
  2. Emeron Nutritive Shampoo Black Shine mengandung active profit amino yang membuat rambut hitam tetap cantik berkilau.
  3. Emeron shampoo harganya terjangkau. Untuk kemasan botol paling kecil (70 ml) bisa didapatkan dengan harga 7ribuan saja. 
  4. Kemasan Emeron Nutritive Shampoo Black Shine ini tidak mudah tumpah, jadi gampang kalau mau dibawa travelling.
  5. Wangi Emeron Nutritive Shampoo Black Shine ini agak manis dan tahan lama. Jadi rambut yang habis dikeramasin tuh tetep wangi sepanjang hari walaupun sudah dipakai beraktifitas.
  6. Emeron shampoo tersedia dimana saja.  Aku kemarin beli Emeron shampoo di toko kelontong dekat rumah. Tapi sayang sekali kondisoner & vitamin rambutnya sedang kosong. Kalau pengen beli Emeron Hair Care komplit bisa secara online di marketplace seperti Shopee, Tokopedia dan sebagainya. Tetapi dengan konsekuensi paket sampai agak lama karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
  7. Emeron shampoo diproduksi oleh PT Lion Wings dibawah lisensi dari Lion Corporation Jepang. 

Emeron nutritive shampoo
Black shine.
Dokpri


Jadi tidak usah khawatir berkegiatan selama di rumah aja. Kan ada Emeron Hair Care yang setia menemani. ❤️