Pengalaman Pertama Naik MRT Jakarta

1 komentar

Pengalaman pertama menggunakan MRT Jakarta
Pengalaman pertama naik MRT Jakarta. Dokpri


MRT (Mass Rapid Trans) adalah sistem transportasi massal yang menggunakan rel atau lebih dikenal dengan kereta bawah tanah yang beroperasi di Jakarta. Pengalaman pertama naik MRT Jakarta aku dapatkan saat mengunjungi ibu kota pada bulan Juni 2022. Meskipun kasus covid sudah mulai landai, namun aku tetap menerapkan protokol kesehatan saat menggunakan transportasi umum seperti saat naik MRT.

MRT Jakarta menghubungkan stasiun Lebak Bulus dengan stasiun bundaran HI yang melewati beberapa stasiun lainnya. Sampai saat ini jalur MRT Jakarta yang sudah beroperasi adalah sepanjang 15,7km.

Peta Stasiun MRT Jakarta
Dokumen : website MRT Jakarta


Rute MRT Jakarta melewati beberapa stasiun diantaranya adalah sebagai berikut ini :

  1. Stasiun Lebak Bulus
  2. Stasiun Fatmawati
  3. stasiun Cipete Raya
  4. Stasiun Haji Nawi
  5. Stasiun Blok A
  6. Stasiun blok M 
  7. Stasiun ASEAN
  8. Stasiun Senayan
  9. Stasiun Istora Mandiri
  10. Stasiun Bendungan Hilir
  11. Stasiun Astra
  12. stasiun Dukuh Atas BNI
  13. Stasiun Bundaran HI

Sementara itu untuk jadwal operasional MRT, terdapat perbedaaan jam buka pada hari kerja dan akhir pekan. Pada hari kerja, MRT mulai beroperasi pada pukul 05.00 sampai pukul 23.00. Sedangkan untuk akhir pekan (weekend), jam operasional MRT dimulai pada pukul 06.00 sampai 23.00. Pada jam-jam sibuk jarak waktu keberangkatan MRT setiap 5 menit sekali, tetapi diluar jam sibuk MRT akan berangkat setiap 10 menit sekali.

Pengalaman Pertama Naik MRT Jakarta

Sebagian stasiun MRT Jakarta letaknya dibawah tanah
Mencoba naik MRT untuk pertama kalinya.
Dokumen pribadi

Sebelum menggunakan MRT Jakarta, aku menyempatkan diri untuk browsing dulu beberapa hal penting tentang MRT, salah satunya adalah panduan menggunakan MRT Jakarta supaya perjalananku lancar.  Setelah dirasa cukup paham dengan panduan tersebut, aku memutuskan untuk pakai aplikasi MRT Jakarta saja karena terasa lebih praktis daripada pakai e-money atau kartu lainnya. Untuk cara membeli tiket MRT Jakarta ada dibawah ini ya.

Cara Membeli Tiket MRT Jakarta

Tangkapan layar aplikasi MRT Jakarta


  1. Download Aplikasi MRT J di Playstore
  2. Daftar/registrasi akun MRT J terlebih dahulu
  3. Log in akun MRT J
  4. Pilih Tiket
  5. Klik Beli Tiket, isi stasiun keberangkatan dan tujuan. Jika akan bepergian sendiri bisa memilih tiket satuan, dan apabila ingin menggunakan MRT bersama keluarga bisa memilih tiket grup maksimal 5 orang. Untuk tiket MRT yang akan dibeli pun ada pilihan sekali jalan atau pulang pergi.
  6. Bayar tiket menggunakan beberapa metode pembayaran yang tersedia. Nah disini aku pakai metode pembayaran LinkAja karena merasa lebih mudah dan praktis.
  7. Konfirmasi pembayaran dan akan mendapatkan QR Code. Nah QR Code ini tuh digunakan untuk masuk dan keluar gerbang stasiun MRT
Tarif MRT Jakarta tahun 2022.


Cara Naik MRT untuk Pemula

Tiket MRT sudah ditangan, akupun siap untuk berangkat menuju stasiun tujuan supaya tidak telat untuk mengikuti sebuah acara. Dengan menempuh perjalanan sekitar satu jam menggunakan KRL dari stasiun Cikarang, aku akhirnya sampai di stasiun Sudirman. Nah anak-anak Citayam Fashion Week juga pasti pada turun disini, jadi tidak heran kalau mulai dari underpass yang menghubungkan stasiun Sudirman sampai stasiun Dukuh Atas BNI ini sering ramai. 

Hanya dengan berjalan kaki lima menit dari stasiun Sudirman, aku sampai di depan stasiun Dukuh Atas BNI. Terlihat beberapa petugas di depan stasiun yang siap membantu calon pengguna MRT sekaligus mengingatkan untuk scan QR Code peduli lindungi. Oh iya rute yang akan aku tempuh adalah Stasiun Dukuh Atas BNI sampai stasiun Senayan, harga tiketnya hanya Rp 5000 saja.

Harga tiket MRT dari Dukuh Atas ke Senayan


Memasuki stasiun yang ada dibawah tanah, sinyal di smartphoneku mulai hilang. Tapi tenang saja karena masih ada wifi stasiun yang bisa digunakan hanya untuk membuka aplikasi MRT J. 

Gate MRT di stasiun Dukuh Atas BNI. Dokpri


Nah sebelum naik MRT, kita harus memperhatikan beberapa gate untuk scan tiket karena gate yang bisa digunakan untuk scan QR Code dan tap e money berbeda. Aku sempat agak kebingungan untuk scan tiket, beruntung sekali ada petugas yang siap membantu. Jadi gate untuk scan tiket MRT yang berupa QR Code itu terpisah dengan gate yang digunakan untuk tap e-money atau kartu MRT.

Setelah memasuki peron, petugas akan membantu mengatur flow penumpang supaya tidak berebut saat akan masuk MRT. Penumpang yang turun akan diprioritaskan terlebih dahulu daripada yang akan naik. 

Suasana di dalam MRT pagi itu masih sepi dan terasa sangat dingin, hanya beberapa petugas keamanan terlihat berkeliling gerbong sambil mengingatkan penumpang untuk tidak berbicara selama di dalam kereta. Dari stasiun Dukuh Atas BNI ke stasiun Senayan terasa sangat singkat, hanya membutuhkan waktu sekitar 8 menit saja. 

Kesimpulan



Menggunakan MRT Jakarta bisa menjadi pilihan yang tepat saat bepergian ke ibu kota karena dapat menghemat waktu, terhindar dari macet dan nyaman karena tidak bising seperti di kereta api. Selain itu harga tiket MRT juga sangat terjangkau dan sudah bisa dibeli menggunakan aplikasi MRT J yang lebih praktis. 

Dari segi pelayanan, petugas MRT sigap membantu pengguna MRT yang masih pemula seperti aku. Jadi nggak khawatir naik MRT lagi. Stasiun MRT juga sudah dilengkapi dengan ruang tunggu yang nyaman, tempat ibadah dan toilet yang bersih.  

Jadi apakah kalian tertarik mencoba naik MRT Jakarta?

Stasiun MRT Dukuh Atas BNI

1 komentar

  1. perjalanan dari satu tempat ke tempat lain memang cepat tapi naik turun tangga menuju stasiunnya yang harus extra tenaga :')

    BalasHapus