Bergerak bersama menanggulangi Covid-19. dok : website Desa Panggungharjo |
Dua tahun yang lalu, saat virus Covid-19 menyebar, merekonstruksi
kehidupan dalam sekejap, menyebabkan teriakan berbalut keresahan di seluruh
penjuru negeri. Benar sekali, pandemi mengubah seluruh tatanan kehidupan di masyarakat,
mobilitas menjadi terbatas dan masyarakat dihinggapi kekhawatiran-kekhawatiran
yang seringkali bermuara pada perbedaan pendapat. Kubu percaya dan tidak
percaya Covid bahkan saling berebut untuk mendapatkan tempat di masyarakat. Ditambah
dengan lambannya respon tim siaga Covid-19 dalam menangani penyebaran virus,
tentu membuat keadaan di masyarakat semakin tidak kondusif.
PTC-19 Dedikasi Pemuda Untuk Desa
Pemuda Penggagas Panggung Tanggap Covid-19 (PTC-19)
Zidny, pemuda penggagas gerakan PTC-19. dok : Astramagz 2021 |
Adalah seorang pemuda bernama Muhammad Zidny Kafa, tergerak
hatinya untuk menggagas sebuah solusi di tengah pandemi. Ia dan rekan-rekan
satu daerah tidak ingin tinggal diam, mereka kemudian menggagas Panggung
Tanggap Covid-19 (PTC-19) pada 20 Maret 2020 di Desa Panggungharjo, Bantul, DIY.
Bergandengan tangan bersama dengan lurah Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, gerakan
PTC 19 ini meliputi mitigasi bencana Covid-19, baik secara klinis maupun non
klinis.
Pendataan Kondisi Warga Melalui Website Buatan PTC-19
Dalam melaksanakan kegiatannya, tim PTC-19 menyediakan
website dan formulir yang dapat diisi secara online, untuk mendata kondisi terkini
warga desa Panggungharjo. Sebuah formulir online pada website yang biasanya
hanya untuk pelengkap administrasi tertentu, kini dapat digunakan sebagai alat
mitigasi pandemi Covid-19. Warga desa Panggungharjo juga tidak perlu khawatir
untuk mengisi data, karena lurah desa Panggungharjo sudah memerintahkan
perangkat desa untuk menyebarkan website dan formular tersebut.
Namun, formulir online dan website yang sudah dibuat oleh
PTC-19 tidak dibiarkan berjalan sendirian begitu saja. Zidny dan tim melakukan
pendekatan door to door, berkeliling dari satu rumah ke rumah warga lainnya. Hal
ini dilakukan karena belum semua warga desa melek digital. Bahkan beberapa ada
yang kesulitan menggunakan smartphone atau tidak memiliki kuota yang cukup untuk
sekedar mengakses formulir online.
Tantangan Lain Dalam Menjalankan PTC-19
Tantangan lain setelah proses pendataan yang berjalan mulus
adalah literasi digital warga desa. Banyaknya informasi tentang pandemi Covid-19
yang tersebar di internet bisa menjadi sebuah boomerang jika tidak difilter
dengan baik. Oleh karena itu PTC-19 turut memberikan edukasi digital kepada
warga masyarakat desa Panggungharjo, supaya informasi pencegahan Covid-19
tersampaikan dengan baik.
Melalui data yang diberikan oleh masyarakat desa secara
online, tim PTC-19 dapat mengidentifikasi awal atas segala dampak yang dialami
oleh warga. Selanjutnya tim akan mengolah data dan melakukan identifikasi menjadi
beberapa kelompok, agar PTC-19 bisa melakukan langkah selanjutnya. Olah data
dan indentifikasi warga oleh PTC-19 ini mempermudah pemerintah desa untuk
mengatur sumber daya manusia dan tenaga kesehatan dalam menanggulangi pandemi.
Website yang dibuat oleh Zidny dan rekan-rekannya ini dapat dikatakan sebagai jembatan penghubung antara masyarakat desa Panggungharjo, pemerintah desa dan tenaga Kesehatan. Melalui website Bantul Tangguh, pendataan pasien lebih cepat dan rapi. Pada bulan November 2020, PTC juga mendirikan shelter yang digunakan untuk pasien covid bergejala ringan. Sementara untuk pasien covid bergejala berat dibantu untuk mendapatkan rujukan ke rumah sakit. Gerakan PTC -19 ini kemudian berhasil menekan angka kasus Covid-19 di desa Panggungharjo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Melihat dedikasi Muhammad Zidny Kafa bersama pemuda desa
Panggungharjo, Astra mengganjar Zidny sebuah penghargaan lewat SATU Indonesia pada
tahun 2021 dengan kategori khusus Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pademi Covid-19.
Dari sosok Zidny, kita mendapatkan banyak pelajaran berharga yang patut
diteladani seperti mitigasi bencana Covid-19, edukasi literasi digital kepada
masyarakat dan dedikasi anak muda kepada lingkung desa yang berhasil menekan kasus
Covid-19.
sumber : Booklet SATU Indonesia Awards
Tidak ada komentar